Kok masih mau bisnis cara biasa?
BISNIS. ORANG LATERAL. Too bad can be good! Terlalu buruk itu bisa berarti baik! Sungguh, kalimat pembuka barusan bukanlah permainan kata-kata. Bukan pula retorika. Itu adalah fakta. Seratus persen! Elo nggak harus menyandang gelar Master hanya untuk memahaminya. Nah, sekarang duduklah tenang-tenang dan simaklah posting kali ini baik-baik, karena sebentar lagi akan gue beberkan penjelasannya-khusus untuk elo. Businessman…
Too bad can be good. Contohnya Ryanair, yang merupakan sebuah low-cost carrier di Eropa. Namanya low-cost carrier, pastilah tiketnya murah. Bahkan uniknya, 25% dari kursinya gratis. Sebenarnya kalau cuma bicara murah, Southwest Airline, JetBlue Airways, dan Air Asia sudah jauh-jauh hari melakoninya. Namun, terlepas dari itu semua, Ryanair dapat dikatakan sebagai salah satu maskapai paling buruk di sana. Bisnis paling gila!
Betapa tidak? Kursi yang elo duduki ngga’ bisa direbahkan. Kantong di belakang kursi pun nggak ada. (Pst, itu artinya semakin banyak ruang yang tersedia dan semakin banyak pula penumpang yang bisa terangkut.) Nggak cukup sampai di situ. Elo juga akan dibebani biaya tambahan jika ingin memilih kursi, memeriksa bagasi, atau memakai kursi roda. Sungguh, pelayanan yang sangat buruk. Bener-bener bisnis gila.
Minuman gratis? Jangan harap! Mereka menjual air, kudapan, dan segalanya. Penerbangan jarak jauh? Jangan harap! Mereka hanya meladeni penerbangan jarak dekat. Bandara primer? Sudah gue bilang, jangan harap! Mereka hanya menangani bandara sekunder. Konter tiket? Ah mereka tidak menggalakannya. Mereka menjual 98% tiketnya via internet (sementara Southwest cuma 59%). Dampaknya bagi Ryanair biaya administrasi dan komisi agen perjalanan dapat ditekan.
Bisnis, bisnis, n bisnis. To be continued…
0 komentar
Posting Komentar